Langsung ke konten utama

Awas! Penipuan Transaksi Online Menjeratmu

Pembayaran merupakan hal yang mungkin setiap hari kita semua lakukan. Jika dihitung dalam sehari saja banyak sekali transaksi terjadi yang melibatkan alat pembayaran berupa rupiah. Dewasa ini, perkembangan yang didukung oleh teknologi mengubah pola hidup masyarakat dan mendorong perubahan sosial. Semakin hari teknologi terutama pada informasi dan komunikasi banyak membantu masyrakat dalam kehidupannya. Pengaruh teknologi menggeser peranan uang tunai sebagai alat pembayaran dan transaksi pembayaran yang mulai beralih kearah transaksi digital. Dengan adanya transaksi digital dan alat-alat pembayaran non tunai tidak semata-mata hanya inovasi perbankan tetapi didorong oleh kebutuhan masyarakat. Tentunya arus pergerakan transaksi secara online semakin meningkat. Kita dapat melakukan transaksi dimana dan kapan saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Hal tersebut tentunya mendorong konsumen meninginkan transaksi yang cepat dan aman.

Selain itu, alat pembayaran yang dahulu berupa uang giral dan karta kini telah beralih ke pembayaran yang dilakukan secara elektronik. Salah satu alat pembayaran elektronik yang telah kita kenal adalah e-money. Adapula perusahaan-perusahaan yang bukan merupakan lembaga keuangan mengadakan sistem pembayaran secara online seperti DANA, OVO, Go-Pay, dan lain-lain. Hal ini tentunya mempermudah kita sebagai pengguna karena hanya dengan aplikasi saja kita dapat melakukan transaksi. Kita hanya perlu mendaftaran diri dan mengisi data sesuai dengan apa yang diminta. Mulai muncul juga beberapa platform online yang menyediakan layanan investasi atau trading seperti Bibit, Finansialku, dan TanamDuit. Beberapa bentuk transaksi keuangan ini tentunya berada dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki legalitas dibawah hukum.

Dengan perkembangan berbagai alat dan platform keuangan yang disediakan, semakin marak kasus penipuan juga terjadi. Tidak hanya transaksi jual beli secara langsung juga melainkan penipuan online banyak terjadi dengan berbagai modus. Pelaku penipuan banyak yang sering mengatasnamakan dari pihak-pihak tertentu seperti bank, perusahaan perdagangan merek, maupun e-commerencee. Dengan semakin canggihnya teknologi, pelaku tidak hanya menggunakan SMS atau telepon melainkan dengan media sosial. Kecenderungan korban yang ditipu terlalu mudah dikelabuhi dengan berbagai modus seperti undian berhadiah sehingga tidak menyadari bahwa sedang ditipu. Sering kali pelaku selalu menggiring korban untuk mengirim sejumlah uang kepada pelaku, meminta korban untuk melakukan foto selfie dengan kartu identitas, meminta kode verifikasi pada financial technology korban, dan masih banyak lagi. Hal ini tentunya perlu kita waspadai agar kita terhindar dari penipuan dan tidak menjadi korban selanjutnya.

Pada pertengahan tahun 2020 kita sempat dihebohkan oleh kasus penipuan yang mengatasnamakan pihak Lazada yang dialami oleh sepasang suami istri, Steven dan Andrea. Mereka sedang memesan beberapa perabotan rumah untuk mengisi rumah barunya. Ketika sudah selesai melakukan pembayaran, tiba-tiba ada pihak yang menelepon dan mengaku dari Lazada dan meminta untuk melakukan konfirmasi terkait pengiriman barang. Steven dikirim sebuah link dan diminta untuk mengisi form pada link tersebut, namun isinya berupa pembatalan pembelian dan pengembalian dana kepada pihak yang tidak dikenal. Steven pun langsung melaporkan ke Lazada setelah melakukan transaksi karena dianggap mencurigakan. Namun dari pihak Lazada tidak memberikan solusi selama kurun waktu yang ditentukan.

Dari kejadian yang dialami oleh sepasang suami istri tersebut menyadarkan kita bahwa penipuan dapat dialami oleh siapapun dan sangat dekat dengan kita. Hendaknya kita selalu waspada dan mengecek kembali kebenaran pihak yang menghubungi kita dan berhati-hati ketika melakukan transaksi terutama saat melakukan belanja online. Banyak sekali oknum-oknum yang mengaku dari pihak resmi seperti e-commerence dengan berbagai modus penipuan. Kalau sudah terjadi seperti kasus tersebut, yang rugi siapa lagi jika bukan kita. Jadi, kita harus selalu waspada dan peka terhadap hal-hal yang mencurigakan.

Sebagai masyarakat yang tinggal di era teknologi seharusnya kita bisa bijak dan membuka wawasan kita terhadap berbagai macam trik penipuan. Tentunya ada berbagai cara yang dapat kita tempuh agar terhindar dari berbagai modus penipuan. Kita harus selalu mengecek kebenaran. Kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa yang melakukan kegiatan atau bentuk penawaran tersebut dan apakah benar pihak tersebut sedang mengadakan kegiatan seperti yang disebutkan. Jika dianggap mencurigakan sebaiknya kita menghindari dan tidak memberikan feedback apapun. Kemudian kita juga jangan memberikan informasi pribadi seperti KTP, SIM, buku rekening, dan lain-lain. Selain itu jangan mengunggah foto surat-surat yang terdapat informasi pribadi kita ke media sosial. Kedua hal tersebut dapat dilakukan agar mencengah data pribadi kita dipersalahgunakan.

Hidup di zaman serba online seperti ini juga memungkinkan kita menggunakan transaksi melalui mobile banking dan internet banking. Saat melakukan transaksi online sebaiknya kita menggunakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh platform tersebut. Jangan memberikan username dan pin kepada siapapun, buatlah pin dengan angka yang bervariasi agar tidak mudah diketahui orang lain. Tidak hanya mobile banking atau internet banking saja, muncul aplikasi-aplikasi yang menyediakan layanan dompet online dan investasi ini membuat kita juga harus semakin waspada ketika ingin memasang aplikasi tersebut. Pastikan kita mendownload di situs resmi seperti App Store atau Play Store. Biasanya saat selesai melakukan pemasangan aplikasi, kita diminta untuk memberikan akses seperti kontak, telepon, SMS, dan sebagainya. Tentunya kita juga harus membaca syarat dan ketentuan pada aplikasi tersebut sebelum kita memberikan data pribadi kita. Sering kali penipuan dan pencurian data karena kesalahan kita sendiri kurang memperhatikan hal-hal seperti itu. Sebaiknya kita menjadi lebih waspada dengan tidak memberikan data pribadi dan melakukan verifikasi terlebih dahulu agar lebih aman.

Ketika kita menjumpai pihak yang mencurigakan kita dapat melakukan tindakan preventif dengan cara mengecek nomor rekening pada alamat website www.cekrekening.id untuk dapat mengetahui apakah rekening toko tempat anda membeli barang benar atau tidak. Cara untuk melaporkan rekening yang mencurigakan anda cukup mengunjungi laman diatas kemudian mengisi form dan bukti setelah itu tinggal menunggu verifikasi dan tindaklanjut dari pihak tersebut. Jika berada pada situasi sedang atau sudah terkena penipuan, anda juga dapat melaporkan hal tersebut di www.lapor.go.id atau www.layanan.kominfo.go.id agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Hal tersebut sebaiknya kita lakukan agar tidak terjadi penipuan-penipuan lainnya.

Teknologi yang mengubah sistem pembayaran menjadi serba digital ini pada awalnya sangat menguntungkan bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri sistem pembayaran dengan menggunakan uang elektronik maupun aplikasi seperti financial technology bisa memberi perubahan pada masyrakat. Sehingga kita dapat melakukan transaksi dengan nyaman dimanapun dan kapanpun. Seiring dengan perubahan sistem dan alat pembayaran yang terjadi, muncul juga dampak negatif dari hal tersebut salah satunya adalah penipuan. Penipuan yang sering terjadi sering kali berhubungan dengan belanja online maupun transaksi online. Oleh karena itu, kita harus terus waspada dan berhati-hati. Kita juga dapat menerapkan beberapa hal seperti tidak memberikan informasi pribadi kepada siapapun, selalu mengecek kebenaran, tidak memberikan pin atau kode verifikasi kepada siapapun, dan membaca syarat dan ketentuan yang berhubungan dengan aplikasi yang kita pasang untuk menjadi sebuah tindakan pencegahan agar terhindar dari penipuan.

 

 

 

 

Referensi :

Aditya, R. (2020). Wajib Tahu! Cara Melaporkan Penipuan Online Sebelum Harbolnas. Suara.Com. https://www.suara.com/tekno/2020/12/03/193327/wajib-tahu-cara-melaporkan-penipuan-online-sebelum-harbolnas?page=all#:~:text=Cara melaporkan penipuan online selanjutnya,Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB).

Detikcom, T. (2020). Cerita Korban Penipuan di Lazada, Uang Jutaan Melayang. Detik.Com. https://inet.detik.com/security/d-5078857/cerita-korban-penipuan-di-lazada-uang-jutaan-melayang/2

Ramadhani, N. (2020). 6 Cara Mengatasi Penipuan Online. Akseleran. https://www.akseleran.co.id/blog/penipuan-online/

SLN. (2019). Mengenali Jenis-Jenis Financial Teknologi. Smartlegal.Id. https://smartlegal.id/smarticle/2019/01/08/mengenal-jenis-jenis-financial-technology/

Wahyuningsih, R. (2020). Waspadai 7 Modus Penipuan Online Zaman Now dan Cara Menghindarinya. Cermati.Com. https://www.cermati.com/artikel/waspadai-7-modus-penipuan-online-zaman-now-dan-cara-menghindarinya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampanye ‘Ingat Pesan Ibu’ di Masa Pandemi Covid-19

Kampanye ‘Ingat Pesan Ibu’ di Masa Pandemi Covid-19  Oleh : Yosephine Clarisa Tasya  Pada Era Digital saat ini perkembangan pada teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang begitu cepat. Pemanfaatan teknologi ini menjadi telah menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah di berbagai bidang. Kemunculan teknologi ini dimanfaatkan pada bidang kesehatan untuk berbagai hal seperti menyebarkan informasi kesehatan, meningkatkan layanan kesehatan, pengobatan jarak jauh, alat-alat kesehatan, dan meluncurkan aplikasi kesehatan. Pada era seperti sekarang masyarakat telah menjadi akrab dengan teknologi sehingga layanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien. Namun semenjak pandemi Covid-19, keadaan telah banyak mengalami perubahan. Untuk menanggapi keadaan pademi saat ini berbagai elemen seperti pemerintah, tenaga kesehatan, Satuan Gugus Tugas Covid-19, dan masih banyak lagi saling bahu membahu untuk terus menekan angka kasus Covid-19. Teknologi informasi dan komunikasi

Apa Aja Sih Perubahan Content Creator Masa Kini?

  Perubahan Individu Content Creator di Era Digital Oleh : Yosephine Clarisa Tasya K.P Perkembangan teknologi digital ini telah mengalami perubahan yang sangat pesat. Perkembangan di Era Digital ini menjadikan internet menjadi salah satu alat komunikasi yang diminati oleh masyarakat. Internet sebagai salah satu hal yang mempengaruhi media secara signifikan. Internet membuat media konvensional beralih ke media digital. Platform digital ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan media konvensional. Platform digital ini membawa peluang untuk berkomunikasi dua arah. Perubahan yang paling dapat kita rasakan adalah perubahan pada media komunikasi. Pada saat ini media bisa berhubungan langsung dengan konsumennya. Dengan media kita bisa mengetahui secara langsung terhadap apa yang diinginkan oleh konsumennya dan menyediakan konten sesuai dengan minat atau tren yang marak di kalangan konsumen. Dalam hal ini perusahaan media bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumennya melalui

Sudut Cerpen : Mimpi Audrey

  Mimpi Audrey Oleh : Yosephine Clarisa Tasya                     Di kala ayam sudah berkokok itulah pertanda malam segera usai dan sang fajar akan segera datang dengan cahaya yang segera menyingsing. Cahaya itu menulusup melalui celah-celah daun hingga masuk   ke dalam rumah untuk memberikan kehangatan dan membangunkan setiap insan dari dinginnya malam. Hembusan udara dingin masih tersisa juga masuk ke dalam ruangan-ruangan dalam rumah. Udara dingin masuk melalui celah dibawah pintu setiap ruangan yang ada dalam rumah. Udara dingin itu menyapa dengan lembut setiap insan yang masih terlelap. Cicit cuit…… cicit cuit…….Terdengar kicauan burung nan merdu yang sedang meraya di angkasa yang turut mengusik orang dari tidurnya. Kring… Kring…. Terdengar suara denting alarm yang sangat kencang membangunkan keluarga Audrey terutama ibu Audrey. Tepat pada pukul 05.30 mereka pun perlahan membuka mata dan bergegas untuk segera bangun dari tempat tidurnya kecuali Audrey, si kecil yang susah se