Langsung ke konten utama

Apa Aja Sih Perubahan Content Creator Masa Kini?

 

Perubahan Individu Content Creator di Era Digital

Oleh : Yosephine Clarisa Tasya K.P

Perkembangan teknologi digital ini telah mengalami perubahan yang sangat pesat. Perkembangan di Era Digital ini menjadikan internet menjadi salah satu alat komunikasi yang diminati oleh masyarakat. Internet sebagai salah satu hal yang mempengaruhi media secara signifikan. Internet membuat media konvensional beralih ke media digital. Platform digital ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan media konvensional. Platform digital ini membawa peluang untuk berkomunikasi dua arah. Perubahan yang paling dapat kita rasakan adalah perubahan pada media komunikasi. Pada saat ini media bisa berhubungan langsung dengan konsumennya. Dengan media kita bisa mengetahui secara langsung terhadap apa yang diinginkan oleh konsumennya dan menyediakan konten sesuai dengan minat atau tren yang marak di kalangan konsumen. Dalam hal ini perusahaan media bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumennya melalui kuesioner atau data tentang hal yang diminati oleh konsumennya. Dengan begitu media bisa memberikan konten yang terbaik dan konsumen bisa mendapatkan konten sesuai dengan ketertarikannya.

Seiring dengan perkembangan yang telah terjadi memungkinkan media mengalami beberapa perubahan. Media semakin hari semakin kesini lebih memperhatikan peluang yang ada yaitu dengan mengikuti tren yang ada pada masyarakat. Dengan begitu semakin kebutuhan konsumen dipenuhi maka media juga akan mendapatkan keuntungan yang besar. Media tidak seperti dulu lagi, dimana media menyediakan konten kemudian dinikmati oleh konsumennya. Media yang dulu masih berkonsentrasi kepada memproduksi konten dan sekarang telah berekspansi ke orientasi yang lebih baru yaitu menjadi tempat produksi, pendistribusian konten sekaligus pengembangan konten dari berbagai individu content creator maupun media itu sendiri.

Masyarakat banyak yang melihat perkembangan media ini secara positif salah satunya adalah membuka jalan untuk masyarakat bisa mengekspresikan diri, berkreasi, terhubung dengan orang banyak, dan berbagi informasi di media. Media sosial sekarang merupakan media yang paling populer dikalangan masyarakat. Media sosial tidak hanya menjadi wadah bagi pengguna untuk bisa mendapatkan informasi saja melainkan membuat konten-konten yang menarik.  Dengan munculnya peluang tersebut maka siapapun dapat membuat konten sesuai dengan bidang yang mereka ingin kerjakan tanpa harus membangun reputasi terlebih dahulu. Bahkan saat ini, siapapun yang ingin membuat sebuah karya bisa disampaikan melalui berbagai media seperti Youtube, Instagram, Blog, TikTok, dan lain sebagainya.

Dengan hadirnya fenomena tersebut media sosial telah melahirkan content creator seperti influencer, beauty vlogger, food vlogger, dan lain sebagainya. Content creator ini bertugas untuk mengumpulkan ide-ide dan membuat konsep konten yang akan dibuat. Mereka bisa saja membuat konten berupa foto, video, maupun audio yang nantinya akan disebarkan kepada pengguna lainnya. Content creator ini muncul dari pengalaman, hobi, maupun ketertarikan pribadi yang kemudian mereka implementasikan untuk dapat dibagikan pada banyak orang. Peranan para content creator ini bisa memberikan dampak kepada perubahan media terutama media sosial yaitu individualisasi konten dimana individu memproduksi konten mereka sendiri sesuai dengan tren yang ada.

Individualisasi konten ini memiliki beberapa keuntungan seperti content creator dapat mempertimbangkan sendiri biaya produksi konten dan keuntungan bagi dirinya sendiri. Biaya untuk memproduksi konten tidaklah tetap melainkan sesuai dengan konten seperti apa yang ingin dibuat. Terkadang bisa saja biaya produksi yang dikeluarkan sedikit tapi mendapatkan keuntungan yang banyak, begitu pula sebaliknya bisa saja biaya produksi yang dikeluarkan cukup banyak tetapi mendapat keuntungan yang sedikit. Semua ini tergantung dari konten seperti apa yang ingin dibuat dan seberapa menarik konten tersebut untuk masyarakat yang melihat. Individualisasi konten ini juga bisa membuat seseorang meningkatkan reputasi dirinya melalui berbagai media dengan personal branding. Personal branding ini membantu seseorang untuk dapat mengemas seperti apa dirinya dan pandangan orang-orang terhadap dirinya. Dengan membuat citra diri yang baik tentunya hal ini menguntungkan content creator karena bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan media lain yang belum pernah ia gunakan. Selain itu, content creator akan secara tidak langsung akan mendapatkan perhatian dari berbeagi kalangan. Hal ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan penghasilan diluar konten yang dibuat seperti sponsorship, endorse, iklan, dan lain-lain.

Setiap orang berpotensi untuk menjadi content creator, hanya dengan smartphone dan menambah pengetahuan pada suatu bidang yang kita senangi. Dengan adanya perubahan media yaitu individu content creator ini dapat membantu kita untuk berkreasi dan menambah penghasilan. Banyak konten yang dapat dibuat seperti tips & tricks, tutorial, review, dan lain sebagainya. Content creator bisa menjadi sosok yang menginspirasi dan panutan masyarakat. Dunia make up atau beauty kini semakin menjamur di kalangan masyarakat terutama remaja perempuan. Kemudian mulailah bermunculan beauty vlogger, beauty creator, dan influencer di berbagai media sosial. Salah satu content creator yang terkenal di bidang beauty dan make up adalah Jharna Bhagwani yang berusia 18 tahun dan viral di media sosial terutama Instagram dan TikTok berkat karyanya yaitu Lathi Challenge. Pada video Lathi Challenge ini, Jharna mengubah seluruh penampilannya dari mulanya sosok perempuan cantik menjadi perempuan yang menyeramkan. Video tersebut sangat booming dikalangan nitizen Indonesia hingga luar negeri karena perubahan transisi pada video sangat menakjubkan. Diketahui sebelum menjadi viral Jharna Bhagwani ini juga sudah aktif di media sosial Youtube dan Instagram sejak dia masih kecil dan membuat konten mengenai beauty dan make up. Jharna Bhagwani ini tidak memiliki latar belakang di dunia tata rias namun ia sangat senang dengan dunia tata rias sejak ia masih kecil. Berkat kemampuan yang dimilikinya, Jharna ini memiliki keunikan dibandingkan dengan beauty creator yang lainnya karena ia mampu melukis beberapa karakter seperti Frozen, Power Puff Girls, Marsha, dan lain sebagainya. Selain kemampuan untuk merias wajah, Jharna juga mampu mengemas kontennya sesuai dengan tren pada remaja peremuan saat ini.

Jharna Bhagwani

Jharna sekarang telah menjadi salah satu content creator yang sangat terkenal di Indonesia bahkan di luar negeri. Jharna mengunggah kontennya diberbagai media sosial seperti Instagram, Youtube, dan TikTok. Pada media sosial Instagram dia membuat konten hampir mirip seperti di TikTok berupa foto maupun video make up hanya saja di Instagram ada juga postingan ketika ia menjadi beauty ambassador sebuah merek dan endorse. Sedangkan pada media sosial Youtube kebanyakan kontennya berupa tutorial make up dan review produk. Hal ini sering dilakukan oleh banyak content creator yang lainnya untuk membuat konten diberbagai media sesuai dengan karakteristik pengguna media sosial tersebut. Content creator juga bisa mendapatkan keuntungan yang sangat banyak mulai dari beauty ambassador, iklan, endorse, dan lain sebagainya. Kita semua juga bisa menjadi seperti Jharna dengan membuat konten yang menarik dan tentunya positif.

Berbeda halnya dengan Intan Sharini seorang yang juga berkecimpung di dunia make up. Intan Sahrini yang mengawali karirnya di dunia kecantikan dimulai dari mengikuti perlombaan make up dan mengikuti berbagai kegiatan kursus menata rias. Kemudian menjadi penata rias lokal dan kini menjadi make up artis internasional. Berkat dari kemampuannya tersebut akhirnya Intan Sahrini ini dikenal masyarakat Indonesia dan muncul di berbagai media seperti televisi dan artikel berita. Sekarang ia juga telah memiliki kanal Youtube-nya sendiri. Kontennya terbilang masih sedikit. Konten Youtube-nya berisi tutorial make up baik make up yang standar maupun karakter. Sedangkan pada Instagram, Intan hanya memposting hasil make up nya saja. Seorang Intan Sahrini ini memiliki keahlian pada di bidang make up dan benar-benar memiliki latar belakang di dunia kecantikan. Berbeda dengan Jharna Bhagwani yang tidak memiliki latar belakang keahlian di bidang make up namun dapat muncul di berbagai media dan dikenal oleh masyarakat terutama remaja. Meskipun sama –sama memiliki konten dan ketertarikan di bidang make up namun dengan adanya perubahan media ini menjadikan adanya pergeseran yaitu pada zaman sekarang semua orang dapat menjadi content creator jika memiliki kemauan dan usaha. Dari kedua content creator ini, media tidak hanya menyajikan konten saja melainkan media bisa membuat individu menjadi seorang content creator.

Seiring perkembangan di Era Digitalisasi ini membawa perubahan pada media. Media yang semula konvensional beralih ke ranah digital. Media tidak hanya sekedar menyuguhkan informasi atau konten melainkan perubah ke arah produksi, pendistribusian, dan pengembangan konten pada perusahaan media itu sendiri maupun dari individu content creator. Peluang ini memberikan kesempatan bagi semua orang untuk bisa menjadi content creator sesuai dengan bidang yang disukai dan dikuasai. Content creator sekarang telah bergeser, tidak hanya orang yang memiliki keahlian atau latar belakang pada suatu bidang saja tetapi orang yang tidak memiliki keahlian pada suatu bidang tetapi menyukai bidang tersebut  juga bisa menjadi content creator dengan menambahkan pengetahuan dan skills. Media sosial adalah media yang paling banyak digunakan oleh content creator saat ini. Dengan media sosial, content  creator bisa langsung menjangkau apa yang diinginkan oleh konsumennya.


Link Youtube Intan Sharini : https://www.youtube.com/watch?v=nJ9kzLuOXmA

Link Youtube Jharna Bhagwani : https://www.youtube.com/c/DIYJharna 



Referensi

Burgelman, K. S. J., & Feldmann, V. (2005). E-Merging Media. In E-Merging Media. https://doi.org/10.1007/b138359

Hermawan, D. (2018). Content Creator dalam Kacamata Industri Kreatif: Peran Personal Branding dalam Media Sosial. E-Jurnal Universitas Katolik Parahyangan, 1.

Intan, N. (2017). Kiprah Intan Sahrini Penata Rias Indonesia di Amerika. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/owxzjg328/kiprah-intan-sahrini-penata-rias-indonesia-di-amerika

Mahameruaji, J. N., Puspitasari, L., Rosfiantika, E., & Rahmawan, D. (2018). Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 15(1), 61–74. https://doi.org/10.24002/jik.v15i1.1007

Sari, R. P. (2020). Profil Jharna Bhagwani, MUA Remaja yang Viral dengan Lathi Challenge. Kompas.Com. https://www.kompas.com/hype/read/2020/06/03/185251266/profil-jharna-bhagwani-mua-remaja-yang-viral-dengan-lathi-challenge


 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampanye ‘Ingat Pesan Ibu’ di Masa Pandemi Covid-19

Kampanye ‘Ingat Pesan Ibu’ di Masa Pandemi Covid-19  Oleh : Yosephine Clarisa Tasya  Pada Era Digital saat ini perkembangan pada teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang begitu cepat. Pemanfaatan teknologi ini menjadi telah menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah di berbagai bidang. Kemunculan teknologi ini dimanfaatkan pada bidang kesehatan untuk berbagai hal seperti menyebarkan informasi kesehatan, meningkatkan layanan kesehatan, pengobatan jarak jauh, alat-alat kesehatan, dan meluncurkan aplikasi kesehatan. Pada era seperti sekarang masyarakat telah menjadi akrab dengan teknologi sehingga layanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien. Namun semenjak pandemi Covid-19, keadaan telah banyak mengalami perubahan. Untuk menanggapi keadaan pademi saat ini berbagai elemen seperti pemerintah, tenaga kesehatan, Satuan Gugus Tugas Covid-19, dan masih banyak lagi saling bahu membahu untuk terus menekan angka kasus Covid-19. Teknologi informasi dan komunikasi

Sudut Cerpen : Mimpi Audrey

  Mimpi Audrey Oleh : Yosephine Clarisa Tasya                     Di kala ayam sudah berkokok itulah pertanda malam segera usai dan sang fajar akan segera datang dengan cahaya yang segera menyingsing. Cahaya itu menulusup melalui celah-celah daun hingga masuk   ke dalam rumah untuk memberikan kehangatan dan membangunkan setiap insan dari dinginnya malam. Hembusan udara dingin masih tersisa juga masuk ke dalam ruangan-ruangan dalam rumah. Udara dingin masuk melalui celah dibawah pintu setiap ruangan yang ada dalam rumah. Udara dingin itu menyapa dengan lembut setiap insan yang masih terlelap. Cicit cuit…… cicit cuit…….Terdengar kicauan burung nan merdu yang sedang meraya di angkasa yang turut mengusik orang dari tidurnya. Kring… Kring…. Terdengar suara denting alarm yang sangat kencang membangunkan keluarga Audrey terutama ibu Audrey. Tepat pada pukul 05.30 mereka pun perlahan membuka mata dan bergegas untuk segera bangun dari tempat tidurnya kecuali Audrey, si kecil yang susah se